Teknologi Face Recognition : Pengertian dan Cara Kerjanya
|Munculnya teknologi face recognition atau facial recognition menjadi bukti bahwa kita semua sudah ada di masa depan. Namun, keberadaan teknologi ini masih menuai pro dan kontra di mata dunia. Sebab kemungkinan untuk disalah gunakan masih sangat besar.
Tetapi, apa sih teknologi face recognition itu? Apa saja gunanya? Dan mengapa para legislator San Francisco pernah memutuskan untuk melarang penggunaan tekonologi yang sangat canggih ini? Kita akan diskusikan jawabannya dalam artikel tentang teknologi face recognition atau facial recognition berikut ini.
Pengertian Teknologi Face Recognition
Face recognition adalah sebuah teknologi pengenal wajah yang saat ini tengah dalam masa pengembangan. Teknologi ini memanfaatkan kecerdasan aritificial intelligence alias AI untuk mengenali wajah – wajah orang yang sudah terdaftar di database-nya. Singkatnya, dengan fitur face recognition ini kamera bisa mengenali siapa kalian dari data yang mereka simpan baik dalam cloud server maupun penyimpanan lainnya.
Rencananya, dengan teknologi akan menggantikan passport dan boarding pass dalam penerbangan. Jadi nantinya kalian hanya perlu melakukan scan wajah untuk mengkonfirmasi data dan tiket penerbangan. Sangat membantu aktfitas kita bukan?
Meskipun saat ini, face recognition baru digunakan untuk smartphone dan beberapa tempat percobaan saja. Tetapi teknologi ini terus dikembangkan agar bisa segera digunakan oleh lebih banyak orang di seluruh dunia.
Padahal sebenarnya, teknologi ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1850 oleh The Pinkerton National Detective Agency. Banyaknya pro dan kontra menjadi salah satu alasan pengembangan face recognition menjadi semakin lambat.
Cara Kerja Face Recognition
Prinsip kerja face recognition sebenarnya sangat sederhana dan mudah dimengerti. Kamera dan kecerdasan buatan akan melakukan scan wajah terdahap orang secara mendetail. Scan ini akan menyimpan semua data mulai dari bentuk mata, rahang, bibir, mulut, hidung, ukuran wajah, dan lain – lain yang ada di dalam wajah orang tersebut. Kemudian, datanya disimpan di dalam server khusus milik perusahaan atau pemilik face recognition ini.
Nantinya, setiap kali wajah orang yang datanya sudah di scan melewati atau melakukan lagi scan di kamera dengan data base yang sama, data mereka akan muncul dan diverifikasi. Bisa dibilang, cara kerjanya mirip finger print namun dalam bentuk wajah. Uniknya hasil scan wajah tidak akan terpengaruhi oleh factor pencahayaan. Sehingga kamera melakukan scan dengan cara khusus agar bisa memperoleh data akurat tanpa membutuhkan pencahayaan yang baik.
Kelebihan dan Tujuan Face Recognition
Sebenarnya, pertama kali tujuan face recognition di buat adalah untuk membantu pihak kepolisian dalam menangkap napi dan buronan yang kabur. Di tahun 1852, penjara – penjara di Inggris mengguakan teknologi ini untuk mencari napi yang kabur dari penjara.
Dan di tahun 1970’an, teknologi face recognition semakin canggih dan mulai di uji coba secara umum. Jay Godstein adalah salah satu orang yang membantu pengembangannya dengan memberikan 21 tanda Key Facial Landmark yang memudahkan kamera untuk melakukan scan wajah.
DI tahun 2001, untuk pertama kalinya teknologi Face Recognition di uji coba secara massif. Dalam pagelaran Super Bowl 2001, teknologi ini melakukan scan kepada seluruh pengunjung dengan menggunakan kamera CCTV khusus.
Scan juga dilakukan secara real time dan langsung dibandingkan dengan data – data yang dimiliki oleh server. Penggunakan Face Recognition ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kekerasan dan mempermudah penangkapan pelaku kejahatan dalam acara tersebut.
Kini dengan teknologi Face Recognition, kita bisa membuka kunci smartphone tanpa menyentuhnya. Hanya dengan melakukan scan wajah, layar smartphone akan langsung terbuka. Beberapa perusahaan juga sudah menggunakan teknologi ini untuk berbagai macam alasan dan tujuan.
Kekurangan Face Recognition
Sayangnya teknologi face recognition ini masih penuh kekurangan dan pro kontra yang terus diperdebatkan. Salah satunya adalah mengenai privasi orang – orang yang wajahnya sudah di scan. Ada banyak perusahaan yang menjual data – data pelanggannya termasuk data face recognition. Tentunya hal ini adalah tindakan illegal yang melanggar hukum international.
Yang lebih menyeramkannya lagi, perusahan – perusahaan ini melakukan scan pelanggannya tanpa izin dari yang bersangkutan. Seperti contohnya di salah satu perusahaan fast food yang melakukan scanning face recognition pada pelanggannya secara diam – diam.
Seperti itulah pembahasan mengenai teknologi face recognition. Teknologi ini bisa menjadi pedang bermata dua yang bisa membantu sekaligus mencelakai kita sebagai penggunanya.
Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.
Register Now: TOP 10 Hosting
Dapatkan Hosting Murah dengan Kualitas Terbaik. For Serious Blogger! View Deals