Investasi adalah sebuah kegiatan yang sarat akan strategi. Strategi atau gaya trading yang tepat menjadi kunci memperoleh keuntungan yang optimal. Tak hanya itu, strategi trading yang tepat juga mampu menekan risiko yang ada ke tingkat serendah mungkin. Pemilihan strategi harus dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk di antaranya kondisi pasar dan investor.

Berbagai Jenis Gaya Strategi Trading Yang Populer

Hingga kini, ada beragam gaya strategi yang kerap digunakan para investor. Berikut kami akan mencoba menjabarkan beberapa trading strategy yang cukup populer.

Jangka Waktu Gaya Perdagangan dan Jangka waktu perdagangan

Trading Harian

Strategi trading jenis ini menekankan pada transaksi yang dilakukan pada hari yang sama. Baik pembukaan maupun penutupan transaksi dilakukan pada hari yang sama, tanpa menunggu pergantian hari. Strategi ini cukup dikenal di kalangan para profesional, termasuk spesialis.

Bagi mereka yang tidak nyaman dengan intensitas scalping trading, namun tetap tidak ingin menahan posisi semalaman, day trading atau trading harian mungkin cocok untuk Anda.

Trading harian ini menggunakan metode masuk dan keluar dari posisi mereka pada hari yang sama (tidak seperti swing trading dan trading posisi), menghilangkan risiko pergerakan semalam yang besar. Pada akhirnya, mereka menutup posisi mereka dengan untung atau rugi. Perdagangan biasanya diadakan selama beberapa menit atau jam, dan akibatnya, memerlukan waktu yang cukup untuk menganalisis pasar dan sering memantau posisi sepanjang hari. Sama seperti scalping trader, day trader sering mengandalkan keuntungan kecil untuk mendapatkan keuntungan.

Trader harian sangat memperhatikan analisis fundamental dan teknis, menggunakan indikator teknis seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence), Relative Strength Index dan Stochastic Oscillator, untuk membantu mengidentifikasi tren dan kondisi pasar.

Position Trading

Strategi trading berikutnya adalah perdagangan posisi. Strategi trading ini kerap dirujuk oleh beberapa kalangan sebagai perdagangan aktif. Pada teknik ini, trader menggunakan grafik untuk keperluan jangka panjang bersama dengan peralatan lainnya untuk menentukan arah pergerakan aset di masa depan.

Ada beragam cara yang digunakan dalam teknik ini untuk mengambil keputusan. Biasanya hal ini dilakukan dengan memastikan bahwa tren tertentu berlangsung dalam waktu lama, sebelum pihak investor menentukan langkah mereka. Salah satunya adalah melakukan transaksi pada harga hanya jika tren yang sama berlangsung lama.

Trading Position berfokus pada pergerakan harga jangka panjang, mencari potensi keuntungan maksimal yang bisa diperoleh dari perubahan harga yang besar. Akibatnya, perdagangan umumnya berlangsung selama beberapa minggu, bulan, atau bahkan bertahun-tahun. Trader posisi cenderung menggunakan grafik harga mingguan dan bulanan untuk menganalisis dan mengevaluasi pasar, menggunakan kombinasi indikator teknis dan analisis fundamental untuk mengidentifikasi potensi level masuk dan keluar.

Swing Trading

Strategi atau gaya trading ketiga adalah swing trading atau perdagangan ayunan. Strategi trading ini biasanya diterapkan ketiga strategi perdagangan posisi dianggap kurang menguntungkan. Ketika tren pergerakan harga tertentu berakhir, biasanya tercipta volatilitas harga yang berujung pada terciptanya tren baru. Disinilah para trader yang menggunakan strategi ini memilih untuk melakukan transaksi. Adapun transaksi yang mereka lakukan biasanya telah didasarkan pada analisis pasar terlebih dahulu menggunakan kombinasi analisis teknikal maupun fundamental.

Ini membuatnya menjadi gaya trading yang populer bagi mereka yang memiliki komitmen lain (seperti pekerjaan penuh waktu) dan ingin trading di waktu senggang mereka. Namun, masih perlu mendedikasikan beberapa jam sehari untuk menganalisis pasar.

Swing trader (serta beberapa day trader) cenderung menggunakan strategi trading seperti trend trading, counter-trend trading, momentum dan breakout trading.

Analisis semacam ini diperlukan untuk menentukan langkah terbaik dalam upaya menanggapi kondisi pasar yang tengah berlangsung. Meski terlihat menguntungkan, namun strategi ini sendiri memiliki kelemahan tersendiri yaitu:

• Transaksi tidak dapat diakhiri pada hari yang sama dengan pembukaan.
• Analisis yang dikembangkan kurang mampu memberikan prediksi yang akurat akan terjadinya puncak pada tren yang sedang berlangsung.
• Strategi ini rentan mengalami risiko terlebih jika digunakan pada pasar yang mengalami pergerakan menyamping atau perdagangan berjangka.

Scalping

Di samping menggunakan ketiga strategi di atas, ada strategi trading lainnya yang kerap digunakan para investor dalam melakukan transaksi di pasar aset. Strategi tersebut dikenal dengan istilah scalping. Jika dibandingkan dengan strategi sebelumnya, strategi yang satu ini bisa dibilang cukup cepat.

Prinsip strategi trading ini terletak pada pemanfaatan rentang harga yang tercipta akibat aliran pesanan dan sebaran permintaan serta penawaran. Strategi trading ini bekerja dengan cukup baik ketika diterapkan dengan cara menggunakan sebaran secara optimal. Sebagai alternatif, investor juga dapat membeli aset tepat pada harga penawaran dan menjualnya ketika menyentuh harga penawaran. Disinilah investor akan mendapatkan keuntungan yang tercipta akibat perbedaan keduanya.

Di sisi lain, strategi trading ini jarang melibatkan transaksi volume tinggi. Hal ini tidak terlepas dari kecilnya keuntungan yang diperoleh. Hal ini biasanya diakali dengan melakukan transaksi di pasar dengan likuiditas yang lebih tinggi. Di samping itu, pasar-pasar aset yang cenderung stabil, tanpa banyak pergerakan juga kerap dipilih karena cukup tahan akan guncangan pasar yang terjadi. Di kondisi pasar seperti inilah, keuntungan mereka dapat dioptimalkan dengan sangat baik.

Baca : Jam dan Waktu Terbaik untuk Trading Forex

Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.