Dalam dunia kripto yang penuh dinamika, altcoin 2025 saat ini menghadapi tekanan besar. Setelah ledakan pertumbuhan pada bull run 2021, kini banyak token bergerak stagnan, volume perdagangan merosot, dan aktivitas komunitas menyusut. Fenomena ini mendorong anggapan bahwa altcoin tengah mengalami fase “mati suri”.

Namun, benarkah ini pertanda akhir altcoin? Atau justru fase konsolidasi sebelum siklus kebangkitan berikutnya? Artikel ini membahas secara teknis dan fundamental kondisi altcoin di 2025.

1. Dominasi Bitcoin Naik, Altcoin Melemah

Salah satu indikator paling jelas dari lesunya pasar altcoin adalah kembali menguatnya dominasi Bitcoin (BTC dominance). Per Mei 2025, dominasi Bitcoin telah menembus angka 55%, menandakan bahwa arus modal cenderung mengarah kembali ke aset kripto utama yang dianggap lebih aman. Ethereum (ETH), sebagai altcoin terbesar, pun belum mampu menembus kembali harga tertingginya dan bergerak dalam pola konsolidasi panjang.

Data dari CoinMarketCap menunjukkan dominasi Bitcoin (BTC Dominance) melampaui 55% pada Mei 2025 dan sekarang sekitar 64%. Arus modal kembali ke BTC karena dianggap lebih stabil di tengah ketidakpastian. Sementara itu, altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Avalanche (AVAX) masih tertahan jauh di bawah ATH mereka.

2. Narasi Lama Telah Kehabisan Momentum

Altcoin selama ini bergantung pada narasi yang mendorong minat investor. Dari narasi DeFi, NFT, GameFi, hingga Metaverse, semuanya sempat mengangkat harga token tertentu secara masif. Namun sayangnya, sebagian besar dari proyek ini tidak mampu mempertahankan momentum.

Altseason sebelumnya didorong oleh hype DeFi, NFT, hingga metaverse. Namun narasi tersebut kini kehilangan traksi. Proyek-proyek banyak yang gagal mencapai adopsi luas atau hanya sekadar “pump and dump”. Investor pun semakin selektif, mencari nilai nyata, bukan sekadar spekulasi komunitas.

3. Regulasi Mengguncang Pasar Altcoin

SEC di AS mengklasifikasikan sejumlah altcoin sebagai sekuritas dan menindak beberapa bursa besar. Sementara itu, regulasi MiCA di Uni Eropa memberi kerangka hukum, namun menuntut kepatuhan ketat. Banyak proyek kecil akhirnya kesulitan bertahan di bawah tekanan regulasi ini.

4. Penurunan Aktivitas Developer dan Fragmentasi Teknologi

Data dari GitHub dan Santiment menunjukkan aktivitas pengembang pada banyak proyek altcoin menurun drastis sejak 2024. Fragmentasi antar chain dan kurangnya interoperabilitas menjadi penghalang besar bagi adopsi massal.

Namun ada secercah harapan dari proyek yang membangun teknologi modular dan protokol lintas-chain seperti Cosmos IBC dan Polkadot XCMP.

5. Sinyal Kebangkitan dari Narasi Baru

Altcoin di 2025 yang dapat menyesuaikan diri dengan tren dan teknologi baru memiliki peluang bangkit. Beberapa sektor yang sedang naik daun:

• Tokenisasi aset dunia nyata (Real-World Assets / RWA)
• Zero-knowledge proofs (zk technology)
• Blockchain modular dan interoperabilitas
• Integrasi blockchain dengan AI

Apa itu Solusi Penskalaan Layer 2 Dalam Blockchain?

6. Tips Memilih Altcoin Saat Ini

Dalam situasi pasar seperti sekarang, penting untuk mengevaluasi altcoin secara menyeluruh. Hal-hal yang perlu diperhatikan:

• Tokenomics yang sehat dan tidak inflatif
• Tim pengembang yang aktif dan transparan
• Utilitas nyata token di ekosistemnya
• Adopsi pengguna dan aktivitas on-chain

Gunakan alat seperti DeFiLlama, CoinGecko, dan Santiment untuk analisis data altcoin secara fundamental.

Kesimpulan: Mati Suri ≠ Mati

Altcoin 2025 saat ini memang sedang melalui masa yang sulit—harga tertekan, komunitas menyusut, dan minat pasar berpindah ke Bitcoin serta stablecoin. Namun, menyebut altcoin “mati” sepenuhnya adalah penyederhanaan yang berlebihan. Fase ini adalah momen validasi dan seleksi alam dalam industri yang masih sangat muda.

Bagi pelaku pasar, ini adalah waktu terbaik untuk membangun pemahaman, menyaring proyek, dan mempersiapkan diri untuk fase ekspansi berikutnya. Bukan semua altcoin akan bangkit, tapi mereka yang memiliki nilai nyata—baik dari segi teknologi maupun kegunaan—punya peluang besar untuk menjadi pemimpin pasar di masa depan.

Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.