How to Start a Blog? Panduan Membuat Website Hanya 30 Menit

Fakta Ilmiah di Balik Janji Cepat Kaya dari Dunia Trading Harian

Dalam beberapa tahun terakhir, istilah day trading atau trading harian menjadi semakin populer di kalangan masyarakat. Iklan dan video motivasi di media sosial menampilkan gaya hidup mewah para “trader sukses” — lengkap dengan mobil sport, laptop mahal, dan cerita bagaimana mereka “menghasilkan ribuan dolar hanya dari rumah”.

Namun, di balik narasi indah itu, terdapat realitas pahit yang jarang diungkap. Sebuah penelitian mendalam yang dilakukan oleh tiga ekonom asal Brasil — Fernando Chague, Rodrigo De-Losso, dan Bruno Giovannetti (2020) — menemukan bahwa hampir mustahil bagi seseorang untuk hidup dari day trading secara konsisten. Meskipun bisa, itu hanya sebagian kecil orang yang mampu melakukannya.

aplikasi fintech dan trading

Artikel ini akan membahas hasil penelitian tersebut secara sederhana, mengapa begitu banyak orang gagal, dan pelajaran penting yang bisa kita ambil agar tidak terjebak dalam mitos “cepat kaya lewat trading”.

Apa Itu Day Trading?

Day trading adalah aktivitas membeli dan menjual aset keuangan (seperti saham, forex, atau kontrak berjangka) dalam hari yang sama untuk memperoleh keuntungan dari pergerakan harga jangka pendek.

Seorang day trader biasanya tidak menahan posisi lebih dari satu hari. Mereka memanfaatkan fluktuasi harga kecil dengan volume besar. Dalam teori, jika dilakukan dengan benar, keuntungan kecil bisa dikalikan berkali-kali.

Namun kenyataannya jauh lebih kompleks. Pasar finansial modern bukan lagi tempat bagi “orang biasa” yang berharap menemukan celah untung mudah. Dengan hadirnya algoritma berkecepatan tinggi, kecerdasan buatan, dan institusi profesional, individu biasa sering kali kalah di pasar yang fluktuatif.

Daya Tarik Psikologis Day Trading

Kenapa begitu banyak orang tetap tertarik? Jawabannya ada pada psikologi manusia.

  • Daya tarik cepat kaya.
    Otak manusia menyukai hasil instan. Ketika seseorang melihat peluang “uang besar dalam waktu singkat”, sistem logika sering kali kalah oleh dorongan emosional.
  • Ilusi kontrol.
    Banyak trader pemula merasa mereka bisa “mengendalikan” pasar dengan strategi teknikal. Padahal, pergerakan harga jangka pendek sangat acak dan dipengaruhi oleh banyak faktor di luar kendali individu.
  • Rasa percaya diri berlebihan.
    Setelah mendapat sedikit keuntungan di awal, banyak orang merasa sudah “menguasai pasar”. Padahal, keberhasilan awal itu sering kali hanya keberuntungan statistik.
  • Fear of Missing Out (FOMO).
    Melihat orang lain memamerkan hasil trading membuat seseorang takut ketinggalan peluang. Mereka ikut-ikutan tanpa memahami risiko yang sebenarnya.

Inilah mengapa, meskipun banyak yang tahu bahwa 90% trader gagal, tetap saja ada gelombang baru yang tertarik mencoba.

Penelitian yang Membuka Mata: Studi Day Trading di Brasil

Penelitian yang dilakukan oleh Chague, De-Losso, dan Giovannetti adalah salah satu studi paling komprehensif tentang kinerja day trader individu.

Mereka menganalisis semua orang yang mulai melakukan day trading di pasar berjangka saham Brasil antara tahun 2013 dan 2015 — totalnya mencapai 19.646 individu.

Pasar ini tidak kecil. Brasil memiliki salah satu volume kontrak berjangka tertinggi di dunia, bahkan melampaui kontrak mini S&P 500 di Amerika Serikat.

Para peneliti melacak aktivitas para trader ini selama beberapa tahun, menghitung keuntungan bersih (setelah biaya transaksi), dan mengukur apakah mereka mengalami peningkatan performa seiring waktu.

Hasilnya sangat jelas: day trading bukan sumber pendapatan yang bisa di andalkan dalam jangka waktu lama.

Fakta Mengejutkan dari Hasil Penelitian

Dari total hampir 20.000 trader baru yang diamati:

  • 5,7% hanya trading satu hari, mungkin karena langsung rugi dan berhenti.
  • 50,8% trading antara 2 hingga 50 hari.
  • Hanya 7,9% yang bertahan lebih dari 300 hari.

Dari mereka yang bertahan lebih dari 300 hari (1.551 orang), hasilnya mencengangkan:

  • 97% mengalami kerugian bersih.
  • Hanya 17 orang (1,1%) yang menghasilkan pendapatan di atas upah minimum nasional Brasil (sekitar 16 USD per hari).
  • Hanya 8 orang (0,5%) yang penghasilannya melebihi gaji awal pegawai bank (sekitar 54 USD per hari).
  • Trader terbaik menghasilkan rata-rata 310 USD per hari, namun dengan fluktuasi besar hingga USD 2.500 per hari.

Dengan kata lain, bahkan yang “terbaik” pun bermain dengan risiko ekstrem — bisa untung besar hari ini dan rugi besar besok.

Tidak Ada Bukti Bahwa Trader Menjadi Lebih Baik Seiring Waktu

Banyak kursus trading menjanjikan bahwa seseorang bisa belajar dan berkembang, seiring jam terbang. Tapi penelitian ini menunjukkan hal yang sebaliknya.

Ketika peneliti membandingkan performa awal dan akhir dari trader yang sudah aktif lebih dari 300 hari, tidak ada peningkatan berarti.

  • Artinya, pengalaman tidak membuat mereka lebih terampil.
  • Rata-rata hasil trading mereka tetap negatif dari waktu ke waktu.

Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia day trading, “belajar dari pengalaman” tidak menjamin kesuksesan. Pasar terlalu acak dan cepat berubah, sementara pesaing (seperti algoritma HFT dan institusi besar) jauh lebih unggul dalam kecepatan dan informasi.

Mengapa Banyak Trader Tetap Bertahan?

Ada beberapa alasan mengapa banyak orang tetap melakukan day trading meskipun tahu peluangnya kecil:

  • Efek kemenangan kecil.
    Kadang seseorang menang sekali dua kali di awal, dan itu membuat mereka percaya diri untuk terus mencoba. Ini mirip efek psikologis dalam perjudian — kemenangan awal membuat seseorang terikat emosional.
  • Lingkungan komunitas yang mendukung ilusi.
    Banyak komunitas trading di media sosial menonjolkan hasil positif, tapi jarang menampilkan kerugian. Akibatnya, calon trader merasa bahwa “semua orang sukses kecuali dirinya”.
  • Penjual mimpi dan kursus palsu.
    Banyak penyedia kursus mempromosikan trading sebagai jalan menuju kebebasan finansial. Mereka menampilkan testimoni palsu dan menjual strategi ajaib. Padahal, keuntungan mereka bukan dari trading, tapi dari menjual mimpi kepada orang lain.
  • Kebutuhan psikologis untuk pembuktian diri.
    Beberapa orang terus bertahan karena ingin membuktikan bahwa mereka bisa “mengalahkan pasar”, meski data menunjukkan sebaliknya. Ego dan harga diri sering menjadi bahan bakar utama.

Day Trading vs Investasi: Dua Dunia yang Berbeda

Banyak pemula menyamakan trading dengan investasi. Padahal keduanya sangat berbeda.

  • Trading berfokus pada jangka pendek dan spekulasi harga. Tujuannya adalah mendapatkan keuntungan cepat dari fluktuasi harian.
  • Investasi berfokus pada jangka panjang, dengan analisis fundamental terhadap nilai aset. Tujuannya adalah pertumbuhan kekayaan yang stabil.

Investor sejati memanfaatkan waktu, bunga majemuk, dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara trader harian bertaruh pada arah harga dalam hitungan menit atau jam.

Dalam jangka panjang, data membuktikan bahwa strategi investasi jauh lebih menguntungkan dan stabil dibandingkan day trading.

Day Trading dan Hubungannya dengan Perjudian

Menariknya, pola yang ditemukan dalam penelitian day trading mirip dengan perilaku penjudi di kasino.

  • Semakin lama seseorang bermain, semakin kecil peluangnya untuk menang.
  • Kemenangan kecil di awal menciptakan rasa percaya diri palsu.
  • Kekalahan sering ditutupi dengan harapan bahwa “keberuntungan akan kembali”.

Peneliti bahkan menyebut hasil day trading menunjukkan pola penurunan kemenangan yang serupa dengan roulette kasino.
Perbedaannya hanya satu: di kasino, pemain tahu bahwa mereka sedang berjudi. Dalam trading, banyak yang tidak menyadarinya.

Faktor Teknis: Persaingan dengan Mesin dan Institusi

Salah satu alasan utama mengapa day trading semakin sulit adalah perubahan lanskap teknologi finansial.

Dulu, individu masih bisa bersaing karena pasar belum sepenuhnya otomatis.
Sekarang, institusi besar menggunakan algoritma HFT (high-frequency trading) yang bisa mengeksekusi ribuan transaksi dalam satu detik, dengan akses data lebih cepat dan biaya transaksi jauh lebih rendah.

Dalam kondisi seperti ini, trader individu tidak punya peluang yang adil.
Sama seperti bermain catur melawan komputer super cepat, hasilnya sudah bisa ditebak.

Pelajaran dari Penelitian Ini

Penelitian “Day Trading for a Living?” memberikan beberapa pelajaran berharga:

  • Hasil nyata jauh dari janji pelatihan trading.
    Data menunjukkan bahwa hampir semua trader kehilangan uang dalam jangka panjang.
  • Pengalaman tidak menjamin peningkatan.
    Tidak ada bukti bahwa semakin sering trading membuat seseorang semakin mahir.
  • Kemenangan besar bukan berarti stabilitas.
    Bahkan trader terbaik pun menghadapi risiko besar dengan fluktuasi ekstrem.
  • Trading lebih mirip perjudian daripada profesi.
    Perilaku dan hasil day trading menunjukkan kesamaan mencolok dengan pola penjudi di kasino.
  • Edukasi finansial lebih penting daripada strategi cepat kaya.
    Mengetahui cara kerja pasar dan memahami risiko jauh lebih bermanfaat daripada mengejar “rahasia sukses” yang dijual di internet.

Jadi, Apakah Day Trading Bisa Dijadikan Pekerjaan?

Secara teoritis, bisa. Tapi dalam praktiknya, peluangnya sangat kecil.
Dengan hanya 0,5% trader yang benar-benar memperoleh pendapatan layak, day trading lebih cocok dianggap sebagai aktivitas spekulatif berisiko tinggi daripada sumber penghasilan tetap.

Bahkan jika seseorang termasuk dalam kelompok kecil yang sukses, keberhasilan itu datang dengan tekanan mental besar, jam kerja panjang, dan ketidakpastian ekstrem.

Bagi kebanyakan orang, lebih bijak mengalokasikan energi dan modal pada investasi jangka panjang, bisnis produktif, atau peningkatan keterampilan pribadi.

Kesimpulan

Mitos bahwa seseorang bisa hidup dari day trading adalah salah satu narasi paling kuat di era digital. Ia didorong oleh media sosial, influencer keuangan, dan penjual kursus yang menampilkan gaya hidup mewah namun menutupi realitas statistik.

Penelitian besar dari Brasil ini memberikan bukti ilmiah yang tak terbantahkan:

  • 97% trader rugi.
  • 1% nyaris impas.
  • Hanya 0,5% yang benar-benar menghasilkan uang layak — dan itu pun dengan risiko besar.

Kesimpulannya sederhana:
Day trading bukan jalan menuju kebebasan finansial, tetapi jalan pintas menuju kekecewaan.

Jika Anda ingin membangun kekayaan, fokuslah pada investasi yang realistis, manajemen keuangan yang baik, dan peningkatan pengetahuan finansial.
Sebab pada akhirnya, kebebasan finansial bukan soal kecepatan, tapi soal konsistensi dan kebijaksanaan.

Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.

10 top hosting!

Register Now: TOP 10 Hosting

Dapatkan Hosting Murah dengan Kualitas Terbaik. For Serious Blogger! View Deals

Niagahoster

Rp.26.000/Bln Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

IDCloudhost

Rp.30.000/Bln Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

Bluehost Hosting

$2.95/Month Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

iPage Hosting

$1.99/Month Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

SiteGround Hosting

$3.45/Month Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

Hostgator

$3.95/Month Free Domain, Unlimited Space & Bandwidth Get Host

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *