Dalam arti luas, virtualisasi adalah proses menciptakan salinan sesuatu dalam bentuk virtual, bukan aktual. Virtual dalam hal ini berarti membuat sesuatu yang sangat mirip dengan aslinya sehingga hampir tidak dapat dibedakan antara keduanya, ini bisa dikatakan sebagai “hampir sama”.

Virtualisasi atau virtualization adalah penggunaan program komputer untuk secara ketat meniru serangkaian parameter tertentu. Alat perangkat lunak tertentu, yang disebut “hypervisor,” menciptakan lingkungan virtual dengan perangkat lunak dalam parameter yang diberikan.

Ada banyak jenis virtualisasi yang digunakan untuk itu, jadi saya akan membatasi pembahasan hanya pada jenis-jenis virtualisasi yang paling umum.

Baca : Perbedaan VirtualBox dan VMware, Mana yang lebih baik?

Virtualisasi Hardware

Ini adalah jenis virtualisasi yang paling akrab bagi sebagian besar pengguna. Saat Anda menjalankan virtual machine di VirtualBox, Anda menjalankan virtualisasi perangkat keras atau hardware. Emulator sistem video game mengikuti prinsip yang sama, menggunakan hypervisor untuk menghasilkan parameter konsol video game yang sudah ada.

Dalam virtualisasi perangkat keras, hypervisor menciptakan guest machine, virtualisasi ini meniru perangkat hardware seperti monitor, hard drive, dan prosesor. Dalam beberapa kasus hypervisor hanya melewati konfigurasi host machine. Dalam kasus lain, sistem yang sepenuhnya terpisah dan independen adalah virtualisasi, tergantung pada kebutuhan lingkungan.

Ini tidak sama dengan emulator perangkat keras, proses yang jauh lebih kompleks dan tingkat yang lebih rendah. Dalam persaingan perangkat keras, perangkat lunak digunakan untuk memungkinkan satu perangkat keras meniru perangkat keras lain. Misalnya, emulator perangkat keras dapat digunakan untuk menjalankan software x86 pada chip ARM. Windows 10 menggunakan jenis emulator ini secara luas dalam strategi satu OS di mana-mana, dan Apple menggunakannya di Rosetta ketika beralih dari PowerPC ke prosesor Intel.

Seringkali, beberapa batasan diperlukan untuk virtualisasi. Hypervisor sering kali tidak dapat melebihi spesifikasi perangkat hostnya. Anda tidak dapat menjalankan hypervisor dengan penyimpanan hard disk 10 TB pada disk 2 TB. Anda bisa mencoba memberikan kapasitas tersebut melalui hypervisor, tetapi itu akan cepat rusak saat digunakan.

Perangkat keras yang tervirtualisasi juga biasanya lebih lambat daripada lingkungan perangkat keras yang sebenarnya. Namun, virtualisasi perangkat keras hadir dengan keuntungan dari biaya yang lebih rendah, implementasi yang lebih cepat, dan fleksibilitas yang lebih besar dalam penerapan.

Virtualisasi dengan bantuan perangkat keras menggunakan perangkat keras yang dirancang khusus untuk membantu dalam proses virtualisasi. Beberapa prosesor modern menyertakan optimasi ramah virtualisasi, memungkinkan untuk virtualisasi prosesor yang lebih cepat dan lebih lancar.

Baca : Cara Konfigurasi Apache Virtual Host di Ubuntu 18.04

Virtualisasi Desktop

Visualisasi desktop memisahkan lingkungan desktop dari perangkat keras fisik yang berinteraksi dengan pengguna. Daripada menyimpan sistem operasi, lingkungan desktop, file pengguna, aplikasi, dan file pengguna akhir lainnya pada hard drive komputer pengguna, desktop divirtualisasi untuk pengguna. Dari perspektif pengguna, lingkungan ini tampaknya menjadi disk lokal, dan mungkin berjalan agak lambat.

Namun, seluruh sistem sebenarnya dikelola oleh server. Ini memungkinkan administrator sistem memiliki kendali penuh atas lingkungan desktop pengguna dari titik akses jarak jauh. Dengan meluncurkan update di sisi server, dan update langsung diterapkan ke pengguna akhir, tanpa perlu tunneling, akses fisik, atau profil pengguna khusus perangkat. Dengan memisahkan lingkungan desktop dari perangkat keras yang digunakannya, pengguna bebas mengakses komputer “mereka” dari komputer desktop mana pun.

Virtualisasi Networking

Mirip dengan dua jenis virtualisasi yang telah disebutkan, virtualisasi jaringan meniru topologi jaringan, tetapi dipisahkan dari perangkat keras yang biasanya digunakan untuk mengelola jaringan tersebut. Daripada menjalankan infrastruktur pengontrol jaringan fisik, hypervisor menciptakan fungsionalitas itu dalam lingkungan perangkat lunak.

Virtualisasi jaringan dapat dikombinasikan dengan virtualisasi perangkat keras, menciptakan jaringan perangkat lunak dari hypervisor yang semuanya berkomunikasi satu sama lain. Virtualisasi jaringan dapat digunakan untuk menguji dan mengimplementasikan fungsionalitas jaringan tingkat atas seperti load balancing dan firewall serta peran Level 2 dan 3 seperti perutean (routing) dan pengalihan (switching).

Kesimpulan

Kekurangan utama pada virtualisasi adalah kecepatan. Lingkungan virtual secara universal lebih lambat daripada lingkungan host yang berjalan pada platform “nyata” atau yang seharusnya. Tetapi dalam virtualisasi kecepatan bukanlah yang terpenting, tujuan utama dalam virtualisasi adalah dapat menghemat uang dan meningkatkan fleksibilitas dengan virtualisasi. Pengguna tunggal dapat menggunakan virtualisasi untuk meniru lingkungan perangkat keras yang tidak dapat mereka akses, dapat menjalankan beberapa sistem operasi pada satu komputer secara bersamaan.

Jika Anda sulit memahami penjelasan tentang virtualisasi yang rumit diatas, Anda bisa membayangkan seperti menginstall dan menjalankan sistem operasi lain di dalam satu komputer menggunakan software seperti VMware. Sebagai contoh, komputer Anda menggunakan windows 10 sebagai OS utama, kemudian Anda menginstall Ubuntu dalam VMware, itulah yang disebut sebagai virtual OS, dan yang mengatur semuanya (virtualisasi) adalah software VMware. OS Ubuntu yang berjalan dalam VMware menggunakan hardware yang sama yaitu monitor, prosesor, memori dan lainnya dan berbagi dengan apa yang digunakan oleh windows 10, Namun Anda bisa menggunakan kedua OS secara terpisah dan bisa berbagi jaringan, berbagi file antar keduanya dan masih banyak lagi.

Dan keuntungan dari menggunakan software vitrual VMware seperti contoh diatas adalah, Anda tidak perlu membeli perangkat komputer baru hanya untuk menjalankan OS Ubuntu.

Baca : Panduan Cara Instal VirtualBox di Ubuntu 18.04

Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.