Mengapa Anda Tidak Harus Percaya Dengan Kisah Sukses
|Kisah sukses telah menjadi bagian rutin dari budaya dan masyarakat kita sejak dahulu kala. Meskipun istilah ini relatif baru bagi sebagian besar orang, tapi saya tetap akan masih akan mengingatkan semuanya, mulai dari kisah heroik David dan Goliath, Hercules hingga kisah kampanye perang yang sukses dari Joan of Arc, Genghis Khan dan Napoleon.
Saat kembali ke zaman modern, kita semua tumbuh dengan mendengarkan dan membaca tentang kisah sukses dari orang-orang seperti Steve Jobs, Bill Gates, Michael Jordan, JK Rowling dan masih banyak daftar orang sukses lainnya. Di satu sisi, adalah hal yang wajar untuk merasa didorong dan termotivasi oleh kisah-kisah orang-orang yang sukses tersebut, meskipun mengalami kegagalan dan keadaan yang tidak menguntungkan, namun hal tersebut dapat melambungkan karier mereka menuju kesuksesan.
Namun di sisi lain, membandingkan cerita-cerita sukses mereka dengan situasi Anda sendiri dengan pola pikir “jika mereka bisa, saya juga bisa” mungkin tidak akan cocok untuk Anda. Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya, “Apakah hal tersebut mungkin”. Nah, untuk menjawab itu, saya telah menyusun beberapa alasan paling penting mengapa Anda tidak harus sepenuhnya memercayai kisah sukses dari para orang-orang sukses seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Mari kita baca perlahan-lahan alasan kenapa Anda tidak harus mempercayai kisah sukses mereka dan membuat pola pikir Anda terbawa kearah sana.
Ada Perbedaan Mendalam
Setiap orang di dunia memiliki keadaan yang berbeda dari orang lain. Saya sering mendengar banyak siswa maupun anak-anak kuliah, mereka yang gagal dalam satu atau dua subjek, dan kemudian mereka mulai berpikir bahwa Bill Gates dan Mark Zuckerberg adalah orang yang juga putus sekolah, dan masih dapat menghasilkan uang dan menghasilkan kekayaan untuk diri mereka sendiri. Kemudian Anda mulai mengatakan bahwa kegagalan Anda dalam belajar menjadi hal wajar dan membayangkan akan menjadi seperti Bill Gates atau Mark Zuckerberg.
Tapi mungkin Anda sedang lupa bahwa mereka dikeluarkan dari Harvard, dimana itu adalah salah satu lembaga paling bergengsi di dunia, dan bahkan untuk masuk ke Harvard, Anda harus jenius. Juga, orang-orang ini berhenti kuliah karena mereka ingin fokus pada proyek-proyek mereka, yaitu Microsoft dan Facebook, dan mereka keluar BUKAN karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengejar gelar. Ingat itu…!
Bukan hanya dua orang ini, ada ribuan orang yang berhasil yang menjadi tokoh sentral dalam kisah sukses tetapi mereka berasal dari latar belakang pendidikan, budaya, dan sosial-ekonomi yang berbeda, faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar pada prestasi mereka.
Sebagai contoh lagi JK Rowling misalnya. Dia memiliki awal yang buruk dalam hidup, seorang ibu tunggal yang hidup di jalanan dan berakhir dengan pikiran untuk bunuh diri. Tetapi kemudian ia mencoba peruntungannya dan menjadi pencipta salah satu buku fantasi anak-anak terlaris yang paling menakjubkan dan selalu ada sampai saat ini. Namun, itu tidak berarti bahwa jika Anda seorang ibu tunggal yang hidup lusuh dan memutuskan untuk menulis buku, Anda juga akan berhasil, hanya karena Anda memiliki faktor yang sama dengan penulis terkenal ini.
Tentu saja, Anda bisa, dan Anda HARUS, mengambil inspirasi dari kisahnya yang membesarkan hati. Tetapi untuk membuatnya bekerja, Anda harus bekerja dengan keadaan Anda sendiri. Karena apa, sebelumnya Rowling mendapat beberapa penolakan dari 12 penerbit berbeda sampai akhirnya memutuskan untuk bekerja sendiri, dari penolakan sebanyak itu tentu Rowling adalah orang yang sudah berpengalaman dalam penulisan.
Tapi siapa tahu, mungkin dalam kasus Anda, ada keluarga Anda yang mengenal seseorang yang bekerja di rumah penerbitan dan pekerjaan Anda dijemput lebih cepat daripada Rowling tanpa penolakan itu bisa saja.
Tolok ukur kesuksesan
Sukses adalah istilah yang relatif, artinya jika di satu sisi ada seseorang mendirikan perusahaan sukses, Namun bisa jadi untuk kesuksesan Anda adalah bisa menjual semua kue Anda dalam waktu satu jam.
Sadarilah bahwa kesuksesan seseorang bisa berbeda, tidak melulu harus memiliki perusahaan besar. Namun, efek dari kisah sukses terkenal yang sering tertanam pada pembaca adalah bahwa hal itu mengubah ukuran kesuksesan Anda menjadi sesuatu yang hampir tidak realistis.
Gagasan lain yang ditanamkan oleh kisah-kisah sukses di pikiran pembaca secara tidak sadar adalah menjadi perintis atau pelopor adalah pendekatan terbaik untuk melakukan sesuatu. Kata-kata seperti, “yang pertama”, “yang paling depan”, “yang termuda” atau “yang tercepat” tidak menyiratkan apa-apa selain tekanan yang tidak terlihat dari melakukan sesuatu tetapi untuk melakukannya lebih cepat daripada yang lain sehingga Anda juga bisa masuk dalam daftar orang yang sukses seperti mereka.
Sulit untuk mengetahui kapan menyebut upaya Anda sukses karena bahayanya terletak pada banyak definisi. Orang yang mengadopsi definisi yang menyesatkan beresiko bekerja sangat keras untuk memenangkan perlombaan yang salah.
Prekuel dan sekuelnya
Ada banyak elemen kisah sukses yang cenderung diabaikan oleh pembaca. Apakah itu tentang individu yang sukses atau perusahaan, selalu ada cerita latar belakang dan tindak lanjut yang terkait dengannya.
Apa yang saya maksud dengan sekuel cukup tepat dijelaskan oleh Steven Johnson dalam video pengantar bukunya Where Good Ideas Come From. Dia menjelaskan bahwa ide-ide dan usaha-usaha yang sukses tidak dapat dibuat dalam semalam, dan bahwa produk yang kita lihat di bagian akhir hanyalah puncak gunung es dari firasat, upaya dan kolaborasi yang gagal.
Dia memberikan contoh Tim Burners Lee, orang dibalik penemuan dari World Wide Web, yang bekerja pada proyek ini selama sepuluh tahun penuh, tanpa visi apa pun yang akan ia ciptakan, membuang sejumlah ide di sepanjang jalan, dan berkolaborasi dengan ide awalnya dengan rekan-rekannya.
Demikian pula, ada juga cerita pendahuluan atau tindak lanjut untuk setiap kisah sukses, hal-hal yang akan memberi tahu pembaca apa yang terjadi pada orang atau perusahaan SETELAH mereka mencapai tujuan yang hebat. Misalnya, dalam dunia kewirausahaan, mendapatkan dana yang besar dianggap sebagai keberhasilan besar. Namun, banyak yang bisa terjadi pada perusahaan setelah mendapat pendanaan pertama. Seperti jika pendiri dan timnya diusir oleh VC mereka, apakah ini masih dianggap sebagai kisah sukses kewirausahaan?
Demikian juga, ketika sebuah perusahaan masuk dalam daftar 5000 perusahaan dengan pertumbuhan tercepat di majalah Inc., hal itu pasti menjadi kisah sukses. Namun, menurut laporan The Kauffman Foundation, hanya sekitar 63% dari perusahaan Inc. 5000 yang terus berada dalam bisnis lima tahun atau lebih setelah masuk dalam daftar.
Anda dapat melihat sekarang bahwa menambahkan potongan-potongan yang hilang ke kisah sukses dapat membuatnya terdengar tidak begitu sukses, tetapi terlihat menjadi lebih realistis dan dapat diterima oleh pembaca.
Jadi, haruskah kita tidak mempercayai kisah sukses sama sekali?
Kisah sukses memiliki kemampuan untuk menginspirasi kita, tetapi mungkin kurang mampu untuk membimbing tindakan kita sehari-hari. Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus selalu menutup telinga setiap kali ada kisah sukses yang diceritakan. Anda harus lebih waspada dan bijaksana tentang dampak seperti apa yang Anda ambil dari kisah sukses tertentu. Anda harus cerdas mendengar setiap cerita sukses tersebut dan tidak menelan mentah-mentah kisah tersebut dan bahkan Anda dapat bertindak diluar kewajaran dengan tujuan diluar batas kemampuan.
Baca : Cara Membangun Bisnis Online Pertama Anda Menjadi Sukses
Tidak masalah jika Anda bukan yang pertama atau tercepat dalam melakukan apa yang Anda lakukan atau dalam mencapai kesuksesan, yang terpenting adalah Anda sudah melakukannya dengan cara terbaik yang Anda bisa, dan mencapai akhir yang manis seperti yang Anda harapkan.
Anda Terbantu artikel ini? Silahkan bergabung dengan centerklik di Twitter dan Facebook+.
Register Now: TOP 10 Hosting
Dapatkan Hosting Murah dengan Kualitas Terbaik. For Serious Blogger! View Deals